close
iklan 150 x 650 kanan

Jumat, 25 April 2014

JumaTulis #5 Ketiak - Di Bawah Ketiak

"Heh, mau kemana lo?!  Sini dulu!"

"Ampun, Bang, ampuunn.."

"keluarin duit lo. Buruan!!"

"Cuma ini, Bang, gak ada lagi," kata Ical ketakutan saat dipalak Paijo, preman di kampungnya.

Paijo langsung merampas semua uang Ical dan menyuruhnya pergi. Paijo memang terkenal sebagai preman bengis di kampungnya. Kerjaannya setiap hari hanyalah nongkrong di warung kopi dan memalak anak-anak muda yang kebetulan lewat.

Rabu, 16 April 2014

JumaTulis #5 Ketek - Kecut!

Tiga hari sudah Romi terbaring lemah di atas kasur. Sejak sepulang kuliah hari senin lalu suhu tubuhnya tiba-tiba meningkat drastis. Kerjaannya hanya uring-uringan saja di kasur. Tak ada nafsu makan, hanya dipaksa makn beberapa potong apel yang baru dibeli Ibunya.

"Mi, sudah tiga hari loh kondisimu seperti ini, sebaiknya kamu periksa saja di rumah sakit," nasehat Ibu, "minta Rino antarkan ke rumah sakit, adikmu itu sedang libur hari ini." tambahnya.

"Baik, Bu, nanti Omi ke rumah sakit sama Ino." Jawab Romi.

Selasa, 08 April 2014

Aah.. Rindu...

Aahh.. Rindu.. Rindu..
Perkara rindu memang selalu menjadi candu.
Datangnya terlalu cepat,
memberikanku bahagia yang hanya sesaat,
Lalu.. Beberapa detik kemudian aku kaku,
aku bahkan tak tahu bagaimana cara tuk berucap...

Aahh.. Rindu.. Rindu..
Perihal rindu juga selalu bisa membuatku gila.
Membuatku dapat mendengarkan suara-suara yang tak nyata,
membuatku juga bisa melihat hal-hal yang sebenarnya tak ada,
Dan kini.. Aku semakin hanyut,
Aku semakin hanyut dalam halusinasi tentangmu...


Sebuah puisi tentang rindu...
Musikalisasi Puisi Rindu

Senin, 07 April 2014

JumaTulis #4 Sofa - Sofa tua merah jambu

Di sofa ini kita memadu kasih,
Di sofa ini semua memori indah tercipta,
Di sofa ini canda dan tawa terurai,
Di sofa ini kau memberikan hangatnya pelukan,
Di sofa ini kau mengajarkan tulusnya cinta,
Di sofa ini,
Ya, di sini..
Sofa tua merah jambu..

Walau tanganmu tak lagi dapat kuraih,
Namun bayangmu masih tetap menemani,
Walau canda dan tawamu takkan pernah terdengar lagi,
Namun mengingatmu masih membuat lengkung senyum di bibirku,
Walau hangat sentuhanmu tak bisa lagi kau bagi,
Namun dalam pejam hangat itu masih bisa kurasakan,
Di sofa ini,
Ya, di sini..
Tempat semua kenangan tentangmu bersembunyi,
Tempat semua potret bayangmu selalu hadir,
Sofa tua merah jambu..


*Tulisan ini diikutsertakan dalam #JumaTulis ke 4 dengan tema "Sofa"


Jumat, 04 April 2014

Jumatulis #3 Cepirit - Kenapa bisa bau ya?

Zaman dahulu kala, ada sebuah pulau kecil yang terletak jauh dari mana-mana. Di pulau itu tinggal berbagai macam keluarga binatang. Ada keluarga gajah, jerapah, harimau, kelinci, sigung dan yang lainnya. Mereka semua hidup rukun dan damai di pulau itu. Setiap hari anak-anak dari masing-masing hewan tersebut pergi ke sekolah bersama. Eits, beneran lohh, mereka sekolah, emangnya sekolah cuma buat manusia aja? :p

Kamis, 23 Januari 2014

Harus sampai di sini...

Sebenarnya ini late post, basi banget mungkin,
Pendakian pertamaku, bulan Agustus 2013, tapi baru sempat membuat catatan perjalanannya sekarang :P

Berawal dari obrolan iseng di whatsapp salah satu grup pecinta buku, tercetuslah ide untuk melakukan pendakian, dan gunung yang di pilih adalah Gunung Slamet. Gunung ini berada di Jawa Tengah, tepatnya di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang. Setelah obrolan panjang lebar di grup, akhirnya berkumpulah delapan orang yang akan melakukan pendakian tersebut. Delapan orang ini terdiri dari Aku dan Ray yang tinggal di Tangerang, Gilang di Bekasi, Irvan yang berasal dari Malang, Mas Puthut dari Tegal, Mas Bajang dan Risti berada di Jogja, dan terakhir ada Mamet yang tinggal Di Purwokerto, di kaki Gunung Slamet. Tanggal 16 Agustus akhirnya terpilih menjadi tanggal pendakian kami, dengan semangat 45 kami ingin mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi di Jawa Tengah itu.