close
iklan 150 x 650 kanan

Rabu, 16 April 2014

JumaTulis #5 Ketek - Kecut!

Tiga hari sudah Romi terbaring lemah di atas kasur. Sejak sepulang kuliah hari senin lalu suhu tubuhnya tiba-tiba meningkat drastis. Kerjaannya hanya uring-uringan saja di kasur. Tak ada nafsu makan, hanya dipaksa makn beberapa potong apel yang baru dibeli Ibunya.

"Mi, sudah tiga hari loh kondisimu seperti ini, sebaiknya kamu periksa saja di rumah sakit," nasehat Ibu, "minta Rino antarkan ke rumah sakit, adikmu itu sedang libur hari ini." tambahnya.

"Baik, Bu, nanti Omi ke rumah sakit sama Ino." Jawab Romi.



Tak lama berselang akhirnya Rino mengantarkan Romi ke Rumah Sakit terdekat dari rumahnya. Dengan susah payah Romi menjaga keseimbangan di jok belakang motor tua peninggalan ayah mereka. Pusing yang sangat hebat terasa menggerogoti kepala Romi. Sekitar lima belas menit perjalanan akhirnya mereka sampai.

"Keluhannya apa pak?" tanya seorang dokter ramah pada Romi.

"Kampret! Tampang imut-imut gini dipanggil Pak!" Geram Romi dalam hati.

"Hmm, gini, Dok, sudah tiga hari ini suhu tubuh saya meningkat drastis, Dok." Romi berusaha sopan menjawab pertanyaan si Dokter.

"Oke, nanti kamu langsung cek darah saja dulu, ini berkas-berkas kamu, langsung bawa ke ruangan yang di ujung sana." Dokter menyerahkan berkas-berkas sambil menunjuk ke arah ruangan yang dimaksud.
Romi berusaha jalan dengan susah payah sambil menahan pusing di kepalanya. Seluruh isi ruangan seakan berputar tak karuan. "No, ini kapal udah sampe mana sih? Ombaknya gede banget." Candanya kepada Rino.

***

Setelah melakukan cek darah ternyata hasilnya adalah Romi terserang Demam Berdarah. Trombositnya turun hingga ke angka 112. Ia diharuskan untuk rawat inap di rumah sakit untuk membantu proses pemulihan kondisinya. Rino langsung mengabari Ibunya perihal rawat inap kakaknya itu, dan Ibu langsung menyetujui agar Romi di rawat di rumah sakit saja.

Suster menuntun Romi berbaring di tempat tidur pasien sambil menyiapkan botol infus berisi cairan berwarna pink. "Sus, kok warnanya pink? Valentine masih lama loh, Sus," goda Romi sambil tertawa. Si Suster cuma nyengir digoda Romi.

Tempat tidur Romi didorong menuju ruang inap di lantai dua. Rino masih terus menemani sambil menunggu ibu datang menyusul ke rumah sakit membawakan beberapa baju ganti dan selimut untuk Romi.

***

Keesokan harinya, Reina dan Vito, sahabat Romi berniat menjenguk ke rumah sakit tempat Romi di rawat. Mereka membawakan beberapa kantong buah untuk Romi.

"Eh Na, klo buat DBD biasnya dibeliin apa yah?"

"Kita bawain PonariSweat aja buat Romi, kata orang-orang bagus tuh buat pasien DBD."

"Duh, kamu lupa, Na? Romi kan gak suka minum itu."

"Oiya ya, Vit.. Hmm.. Kalau gitu kita pindah aja isi minumannya ke botol biasa, bilang aja itu air kelapa, biar Romi gak curiga," Reina tersenyum jahil membayangkan bagaimana reaksi Romi nanti.

Setelah semua barang yang ingin dibawa lengkap, Reina dan Vito langsung meluncur ke arah rumah sakit yang terletak tidak jauh dari rumah Romi itu. Reina datang dengan membawa plastik berisi buah-buahan, sedangkan Vito membawa botol berisi air PonariSweat yang disulap agar terlihat seperti air kelapa.

***

"Hai, Rom!" Sama Reina dan Vito bersamaan

"Hai kalian. Untung kalian datang, gue bisa mati bosen diem doang di sini."

"Lah, itu masih idup!" Timpal Vito sambil menertawakan Romi.

"Kampret! Bawa apaan tu lo berdua? Banyak amat plastiknya," tanya Romi.

"Mata lo cepet ye kalo liat makanan! Haahaaa.. " Reina dan Vito tertawa terbahak-bahak. Romi hanya membalas dengan wajah cemberut.

"Nih gue bawa buah biar lo tambah subur, terus itu Vito ngebawain air kelapa buat ngebantu cepet nambah trombositnya," kata Reina sambil meletakkan plastik-plastik bawaannya di atas meja samping kasur Romi.

"Eh iya, ini air kelapa langsung diminum. Wajib!" Kata Vito sembari menyerahkan botol ukuran satu setengah liter kepada Romi.

"Inget! Harus abis!" Ujar Reina dengan wajah galaknya.

"Iya, Nyonyahh." Tanpa basa basi Romi langsung menenggak minuman pemberian Vito. Dan tiba-tiba saja Romi menyemburkan air dari dalam mulutnya.

"Kampreeett! Apaan nih? Kecut! Kayak air perasan ketek!" kata Romi kesal.

"PonariSweat, Rom, kan biar lo cepet sembuh, hehe.. " sahut Reina

"Ogah! Pokoknya gue gak mau minum.. OGAH!!!"

~end~


*tulisan ini diikut sertakan dalam kegiatan #JumaTulis dengan tema-tema absurd tiap pekannya, pekan ini temanya adalah "Ketiak"

*isi tulisan adalah fiktif belaka, terinspirasi dr obrolan absurd di grup whatsapp Klub Buku Indonesia siang tadi, kamis, 24April2014

Salam mengsleee... :P


1 komentar:

  1. Kayaknya ada sesuatu dengan vito nih sampe namanya digunakan. hohohoho

    BalasHapus