"Astagaaaa.. Udah jam setengah satu kurang sepuluh
menit!" Pekik Robby panik.
"Haduh, gimana nih, kira2 bisa gak yah nyampe jam
12.50 di sana?" Pikirnya dalam hati
Ibu Dini –dosen psikologi perkembangan- sepertinya sedang
bersemangat mengajar, kelas yang seharusnya selesai pukul 12 siang itu ternyata
tetap berlanjut hingga jarum di jam tangan Robby sudah menunjukkan pukul 12.30.
Robby yang sudah gelisah sejak tadi menunggu Bu Dini keluar kelas langsung
menyambar tas dan buku dari mejanya kemudian bergegas keluar kelas saat Bu Dini
pergi. Ia berlari menuju lift dengan tangannya yang masih sibuk memasukkan
buku-bukunya ke dalam tas.
"Aduhh, mana gue belom sempet beli bekal.. Aah,
nanti aja di sana deh," gumamnya setibanya di lobby kampus sambil
jalan cepat meninggalkan area kampusnya.
Robby berjalan menuju halte untuk menunggu bus. Sialnya,
setelah sampai halte ternyata tidak ada satupun bus incaran Robby yang lewat.
Semakin panik, ia memutar otak, memikirkan cara lain untuk sampai ke tempat
tujuannya.
"Oh iyaa, naik angkot aja, kalau gak salah angkot
itu juga menuju ke sana." Tanpa pikir panjang Robby langsung menaiki mobil
kijang berwarna biru muda yang sedang mencari penumpang tidak jauh dari halte.