close
iklan 150 x 650 kanan

Sabtu, 29 Juni 2013

Mengejar Waktu

"Astagaaaa.. Udah jam setengah satu kurang sepuluh menit!" Pekik Robby panik.

"Haduh, gimana nih, kira2 bisa gak yah nyampe jam 12.50 di sana?" Pikirnya dalam hati

Ibu Dini –dosen psikologi perkembangan- sepertinya sedang bersemangat mengajar, kelas yang seharusnya selesai pukul 12 siang itu ternyata tetap berlanjut hingga jarum di jam tangan Robby sudah menunjukkan pukul 12.30. Robby yang sudah gelisah sejak tadi menunggu Bu Dini keluar kelas langsung menyambar tas dan buku dari mejanya kemudian bergegas keluar kelas saat Bu Dini pergi. Ia berlari menuju lift dengan tangannya yang masih sibuk memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

"Aduhh, mana gue belom sempet beli bekal.. Aah, nanti aja di sana deh," gumamnya setibanya di lobby kampus sambil jalan cepat meninggalkan area kampusnya.

Robby berjalan menuju halte untuk menunggu bus. Sialnya, setelah sampai halte ternyata tidak ada satupun bus incaran Robby yang lewat. Semakin panik, ia memutar otak, memikirkan cara lain untuk sampai ke tempat tujuannya.

"Oh iyaa, naik angkot aja, kalau gak salah angkot itu juga menuju ke sana." Tanpa pikir panjang Robby langsung menaiki mobil kijang berwarna biru muda yang sedang mencari penumpang tidak jauh dari halte.


10 menit berlalu..

"Astagaaa.. Ni angkot masih aja ngetem!" Robby semakin panik.

Tak lama kemudian mobil yg ditumpangin Robby pun terisi penuh, sang sopir langsung memacu kendaraannya mengarungi sepanjang jalan salemba raya. Sebelum sampai di fly over atrium Robby merasakan ada kejanggalan.

"Bang, gak lewat stasiun?" tanya Robby pada sopir angkot.

“Enggak bos, ini arahnya lurus ke ancol,”

"What?? Bang kiri bang!" teriak Robby dari dalam mobil.

Robby turun di depan Mall Atrium Senen yang berjarak kurang lebih 200meter dari tujuannya –stasiun kereta api senen. Robby melirik jamnya lagi.

"Mampus gue! Kurang lima menit dari jadwal keberangkatan kereta menuju Jogja," sahut Robby panik.

Robby langsung berlari menuju stasiun seperti maling yang sedang di kejar-kejar warga sekampung. Keringat sebesar biji jagung mulai bercucuran. Ia tak lagi menghiraukan lelahnya.

"Sampaiii!" pekik Robby saat tiba di depan pintu masuk penumpang.

Dengan cepat ia meraih tas dari punggungnya dan langsung mencari tiket yang sudah dibelinya sejak dua hari yang lalu, tak lupa juga ia mengeluarkan KTP dari dompet untuk pemeriksaan di pintu masuk. Ia menyerahkan KTP dan Tiket kepada penjaga gerbang dan langsung berlari menuju ruang tunggu penumpang.

Sesampainya di ruang tunggu penumpang, Robby tertunduk lesu melihat kereta yang baru saja meninggalkan stasiun. Lemas. Robby rebah di kursi ruang tunggu. Masih tak percaya. Ia kembali mengecek tiketnya.

"Kereta Progo, menuju Jogja, berangkat pukul 12.50," bacanya dalam hati.

Kemudian ia melirik jam tangannya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 12 lebih 55 menit. Robby masih tak mengira, niatnya berlibur ke Jogja batal. Ia memejamkan mata, membayangkan liburannya yang sudah diimpikan sejak lama. Namun, beberapa saat kemudian Robby tersenyum. Menyadari kebodohannya. Lalu mengecek handphone untuk memastikan apa yang dipikirkannya.

"Astagaaa.. Gue lupa, jam tangan ini kan kelebihan 20 menit," gumamnya dalam hati sambil tertawa menyadari ke bodohannya.

Fyuuhh.






Tangerang, 29 Juni 2013
FF dengan tema "Perjalanan"
tantangan bulan Juni dari Genks


Tidak ada komentar:

Posting Komentar