close
iklan 150 x 650 kanan

Sabtu, 08 Juni 2013

Astral Projection

"ini di mana yah ? aahh, nyasar lagi nih pasti munculnya."
Aku terus melangkah. sekelilingku gelap. Jarak pandanganku terbatas hanya beberapa meter ke depan. Sampai akhirnya aku menemukan pintu kayu itu. Pintu yang sudah sering ku kunjungi. Warnanya coklat pekat, alur serat kayunya tergambar jelas. aku meraba gagang pintu berwarna kuning keemasan yang menempel di badan pintu, mencoba membukanya. Pintu terbuka. Aku melihat ke dalam ruangan, pandanganku masih kabur. Perlahan ku langkahkan kaki ke dalam ruangan, satu persatu benda-benda di ruangan itu mulai terlihat jelas. ranjang ukuran single bed yang terletak di sudut ruangan, ada sebuah lemari kayu berukuran sedang dengan tempelan-tempelan foto terletak di seberang ranjang,  dan di sampingnya ada sebuah meja belajar yang di atasnya banyak buku-buku berjejer rapih. Ada seseorang di situ. Dia sedang asik dengan laptopnya. Ya, itu dia, Reina. Seperti malam-malam sebelumnya, aku datang ke kamarnya hanya untuk mengunjunginya, sekadar memberinya semangat untuk mengerjakan skripsinya.
“andai dia bisa melihat gue, andai dia bisa denger kalimat-kalimat penyemangat dari gue, aahh, sudahlah, mungkin begini lebih baik, yang penting gue bisa nyemangatin dia tiap malem.”
Aku berjalan ke arah tempat Reina duduk. Dalam kondisi seperti ini pun dia masih terlihat anggun, rambutnya digelung asal hingga bagian tengkuknya terlihat. Dia memakai piyama bergambar teddy bear kesukaannya. Tangannya lincah menari di atas keyboard laptop, sambil sesekali tangan kirinya meraih cangkir kopi di samping laptop. Kopi hitam kental yang biasa menemaninya begadang tiap malam itu sudah hampir tandas. Aku menghampirinya lebih dekat. Kini aku sudah berada tepat di samping Reina, dengan agak ragu aku mencoba mengusap kepalanya. “aaahh,, tidak bisa, aku bahkan tak bisa menyentuhnya,” keluhku. Dalam wujudku yang seperti ini aku hanya bisa melihatnya, tanpa ada kontak fisik, bahkan untuk sekadar menyapanya pun aku tak bisa.
Zleepp.
Tiba-tiba seperti ada yang menarik tubuhku. Aku terlempar ke belakang. Semuanya kini menjadi gelap, tak ada cahaya. Beberapa detik kemudian aku tersadar, Adikku membangunkanku sehingga tubuh astralku langsung tertarik masuk kembali ke ragaku.
“aaahh.. sial !”


(sumber gambar: di sini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar