close
iklan 150 x 650 kanan

Rabu, 19 Juni 2013

[Movie Review] Are We Done Yet?

Senin pagi kemaren (dini hari sih lebih tepatnya), waktu insomnia menyerang gak sengaja liat film ini di Trans7. Filmnya mulai jam 2.30 sampe jam 4.00 subuh. See? Lebih tepat di sebut dini hari kan? haha. Okeh balik lagi ke film. Tiba-tiba iseng aja pengen ngereview filmnya. Ini Review pertama loohhh, jadi, maap-maap kalau ngaco yah...

Pengen tahu apa filmnya? cekidoott..



Judul: Are We Done Yet?
Tahun: 2007
Genre: Komedi Keluarga




Film ini mengisahkan tentang lelaki bernama Nick yang menikahi Suzanne, janda beranak dua. Lindsey dan Kevin, anak Suzanne, belum bisa sepenuhnya menerima Nick sebagai ayahnya. Mereka berempat tinggal di apartemen Nick, sampai akhirnya Suzzane hamil, dan ternyata kembar. Nick memutuskan mencari rumah yang lebih besar. Ia bertemu dengan Chuck, home salesmen, yang menawarkan sebuah rumah mewah kepada Nick. Setelah melihat-lihat, Nick memutuskan membeli rumah tersebut. Rumah itu terletak di pinggiran kota dengan suasana alam yang sangat terasa. Nick berharap rumah itu akan menjadi dream house untuk istri dan kedua anaknya. Namun ternyata Nick belum berhasil mengambil hati kedua anaknya.

Beberapa hari berselang, Nick menemukan kalau rumahnya bermasalah. Mulai dari perabotan-perabotan yang rusak, tembok rumah yang ternyata lapuk, masalah kelistrikan, dan serangan hewan-hewan liar. Nick kesal kepada Chuck dan menganggap ia telah ditipu oleh Chuck. Akhirnya Nick memanggil seorang kontraktor untuk memperbaiki rumahnya, ternyata yang menjadi kontraktornya adalah Chuck juga. Seiring berjalannya perbaikan rumah, semakin banyak masalah pada rumah yang muncul. Nick semakin marah pada Chuck, kemarahannya terbawa ke istrinya dan membuat akhrinya istrinya memutuskan untuk pisah rumah dengan Nick. kemudian akhirnya Nick memecat Chuck. Namun ada kata-kata chuck sebelum pergi yang membuat Nick sadar.

Saat pisah dengan keluarganya, ia mulai berpikir. Selama ini dia telah salah, dia terlalu fokus pada dream house yang diinginkan dan melupakan keluarganya. Nick telah melupakan hal terpenting yang harusnya dia berikan untuk keluarganya, perhatian. Nick akhirnya melanjutkan pekerjaan rumahnya sendiri, sambil berusaha mendekatkan diri kepada anak-anaknya. Ia mengajak Kevin memancing di danau, ia  juga mulai mencoba lebih dekat dengan Lindsey. Tanpa diminta, Chuck yang melihat kegigihan Nick yang ingin memperbaiki rumah dan keharmonisan keluarganya mulai ikut membantu pembangunan rumah Nick lagi. Lalu Nick juga meminta maaf pada istrinya.

Akhirnya dream house nya pun terwujud, anak kembar Nick dan Suzanne lahir. mereka sekeluarga jadi lebih harmonis. aaahh.. Happy ending. Suka dengan alur ceritanya. Suka juga dengan pesan moral yang terkandung didalamnya. Membangun keluarga bukan sekedar masalah harta, rumah mewah dan sebagainya, ada dal yang paling penting yang sering dilupakan, yaitu perhatian dan kasih sayang. Berapa banyak pun harta yang dimiliki gak akan ada gunanya kalau dalam keluarga itu gak ada cinta.

so, start from now, tebarlah cinta dalam keluargamu. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar