Penyimpangan? musyrik? kafir? dan masih banyak pandangan-pandangan negatif lainnya. Semua label itu pernah melekat ke diri gue. kenapa? Karena empat tahun yang lalu, tepatnya awal tahun 2009, gue memang sempat terjerumus masuk ke aliran sesat NII, pasti sudah banyak yang tahu dong tentang aliran sesat yang satu ini. Beritanya pun sudah banyak dimuat di surat kabar dan di televisi. Berawal dari perkenalan dengan seorang cewek di dalam bus Transjakarta, Rasty namanya. Berlanjut obrolan via sms, terus janji ketemuan sampai akhirnya ternyata si cewek ini membawa gue masuk dalam aliran sesat. Waktunya memang pas banget, saat gue ingin mendalami tentang Islam, ternyata gue ketemu dengan orang yang memberikan pandangan-pandangan tentang Islam yang jauh berbeda dengan apa yang selama ini gue tahu. Gue terlahir di lingkungan keluarga yang -bisa dibilang- jauh dari agama membuat gue akhirnya bertanya-tanya, hidup itu untuk apa sih? Tujuan kita ada di dunia ini untuk apa? Dalam hati gue terus bertanya-tanya sampai akhirnya dihadapkan dengan NII, yang waktu itu seakan menjawab pertanyaan-pertanyaan gue.
Cara mereka mencari 'mangsa' tergolong sangat rapih. Materi doktrin keagamaan tidak disampaikan langsung oleh orang yang ngajak gue. Biasanya mereka terdiri dari tiga orang, bekerja sama, dengan tugasnya masing-masing. ada yang jadi pembawa, ada yang jadi pengawal, dan satu lagi sebagai pemberi materi. Dalam kasus gue, Rasty lah yang menjadi pembawa, tugasnya adalah membawa gue yang jadi target waktu itu. Sebelum ketemu gue, Rasty sudah mengatur rencana dengan kedua temannya. Jadi begini skenario mereka, waktu Rasty lagi jalan sama gue, nanti 'pura-pura' gak sengaja ketemu temennya yang jadi pengawal, waktu itu yang jadi pengawal adalah Alvin. Dan Alvin inilah yang bertugas sebagai perantara yang memperkenalkan gue sama Rasty ke si pemberi materi (padahal aslinya mereka bertiga udah kenal). biar enak liat gambar ini aja kali ya, cekidott.
(sumber: dok. pribadi) |
ngerti gak? malah mumet yak? haha
Jadi skenario mereka begini. Waktu gue jalan sama Rasty, gak sengaja ketemu Alvin, dan Alvin ini ternyata juga lagi janjian sama temennya mau diskusi tentang "Indonesia", tentang kebobrokan masyarakat Indonesia. Temannya Alvin itu ngasih tau kalau ada satu penyebab yang paling fatal yang menyebabkan Indonesia jadi seperti sekarang. Tugasnya Rasty adalah 'pura-pura' antusias dan ngajak gue buat gabung sama alvin dan temennya buat ikut diskusi. Berhubung waktu itu gue emang lagi free, jadi gue mikir gak ada salahnya dong buat ikut gabung, ada rasa penasaran juga sih. dan gak lama kemudian Dimas datang, si pemberi materi. Ngobrol-ngobrol basa-basi diawal, dan akhirnya masuk diskusi.
Mau tau apa "kesalahan fatal" masyarakat Indonesia yang menyebabkan Negara Indonesia ini segitu bobroknya ? (menurut mereka yah..)
Jadi begini penjelasannya Dimas. Allah menciptakan 3 Unsur ini, Manusia - Bumi/dunia - Al Quran, dan ketiganya berjalan beriringan, saling membutuhkan. Dan ternyata penyebab terjadinya banyak kekacauan di dunia ini karena salah satu unsur ini diabaikan, unsur yang manakah itu? yap! benar, Al Quran. Allah menciptakan Al Quran sebagai aturan untuk manusia hidup di dunia. Logikanya, misalnya kita beli Mesin Cuci, kan dapat buku panduan pemakaian, nah coba bayangin kalau kita gak tau cara pemakaiannya tapi kita gak mau baca buku panduannya, ada kemungkinan mesin cucinya malah rusak. Begitu juga dengan manusia, untuk menjalankan hidupnya di dunia, Allah udh ngasih Al Quran sebagai buku pedoman / aturannya, tapi kebanyakan manusia mengabaikannya, jadi apa yang terjadi? wallaaaaa.. kekacauan dimana-mana.
(sumber: dok. Pribadi) |
"Naah, ngomongin soal manusia yang hidup di dunia, sebenarnya tujuan manusia diciptakan itu untuk apa sih?" tanya Dimas. Dalam hati gue mikir, "wah, kebetulan banget, gue juga lagi nyari jawaban buat apa manusia diciptain." Gue penasaran, terus gue tanya, "emang apa tujuannya?" Dimas langsung ngeluarin Al Quran dari tasnya dan menuruh kami (gue, Rasty dan Alvin) baca surat 51 ayat 56. "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku" (QS Adz Dzariyat : 56). Dalam surat itu disebutkan bahwa Allah menciptakan jin dan manusia hanya untuk menyembahNya, dari ayat itu akhirnya gue dapet jawaban dari pertanyaan-pertanyaan gue selama ini. Tujuan gue dan manusia-manusia lain diciptakan di dunia ini hanya satu, untuk menyembahNya, beribadah kepadaNya.
Lalu, beribadah seperti apa yang dimaksud?
Definisi beribadah yang di bilang Dimas adalah "menjalankan seluruh perintahNya dan menjauhi segala laranganNya". Dimas membuatnya jadi rumus seperti berikut.
(sumber: dok. Pribadi) |
Intinya, Beribadah itu adalah menjalankan Al Quran sepenuhnya. Dimas menyuruh kami membuka surat 2 ayat 208. "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu" (QS Al Baqarah : 208)
Bersambung............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar