"Kamu jahat! Kamu jahat! Kamu tahu kan, selama ini cuma kamu yg aku
sayang, cuma kamu yang selalu aku pikirkan, cuma kamu yang selalu aku harap
bisa ada di sampingku." Tangis Viona pecah seketika di depan Rei. Ia tak
kuasa menahan air mata yang sedari tadi tertahan di pelupuk matanya.
"Kemana janji-janjimu dulu? Kau bilang kau akan terus ada untukku, kau
selalu bilang tidak ada seorangpun yang bisa memisahkan kita. Sekarang dengan
alasan klisemu kau pergi begitu saja." Tangisnya semakin menjadi-jadi.
Kini hatinya hancur. Orang yang selama ini mengisi hatinya telah pergi. Viona merasa
kehilangan sandaran hidupnya.